PERBEDAAN
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMATIKA
Dari
kita banyak yang bingung membedakan masing-masing ilmu komputer. Apalagi dalam
memilih jurusan yang terkait dengan teknologi informasi pada saat akan masuk
kuliah. Bagi orang awam setiap rumpun ilmu tersebut terkesan sama, padahal
rumpun ilmu tersebut sangat berbeda cakupan pembahasannya. perbedaan jurusan
teknik informatika dan sistem informasi mungkin mirip dengan perbedaan jurusan
kedokteran dan ilmu kesehatan masarakat. yang satu lebih bersifat teknis,
satunya lebih bersifat manajerial. Dokter bertugas mengobati orang sakit,
sarjana kesehatan masyarakat bertugas mengelola rumah sakit (menjadi kepala
rumah sakit biasa di sebut bos dokter).
Terkadang ada dari beberapa
temen2 yang bertanya seperti ini
Apakah Sistem informasi dan
Teknik informatika itu sama?
Jelas berbeda. Mungkin
beberapa dari kita beranggapan bahwa jurusan Sistem informasi tidak berbeda
jauh dengan jurusan lain seperti Teknik informatika. Padahal memang sangat jauh
berbeda. Mungkin dengan sedikit penjabaran, kita bisa tahu apa bedanya Jurusan
Sistem Informasi dengan jurusan lain.
Di Indonesia sendiri hanya
ada tiga jurusan saja yang mempelajari kurikulum tentang komputer, yaitu :
- Computer Science untuk jurusan Teknik informatika atau Ilmu komputer.
- Computer Engineering untuk jurusan Sistem komputer atau Teknik komputer
- Information System untuk Jurusan Sistem informasi atau Manajemen informatika
Terkadang banyak dari
mahasiswa baru yang bingung membedakan jurusan Teknik informatika dan Sistem
informasi dan banyak juga orang–orang yang beranggapan bahwa kedua jurusan ini
sama. Padahal jelas-jelas kedua jurusan ini sangat berbeda sekali cara
mempelajari ilmunya.
Penjabarannya
sebagai berikut:Information Systems (Sistem Informasi)
Jurusan ini mempelajari
tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses
bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif
mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.
Computer
Science (Teknik Informatika)
Jurusan ini mempelajari
tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system,
dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan
datang.
Jelas kedua jurusan ini
sangat berbeda dimana SI mempelajari tentang management IT dan TC mempelajari
tentang pengembangan komputer. Tapi yang jelas setiap jurusan memiliki batasan
ruang keahlian.
Dengan ini setidaknya ada
gambaran sedikit bagi orang-orang terutama para calon mahasiswa baru, yang akan
mengambil jurusan kuliah mengenai teknologi informasi. Semoga dapat memberikan
pencerahan, mahasiswa sistem informasi.
Apa
Fungsi Sistem Informasi untuk Bisnis Anda?
Teknologi
informasi (TI) dan sistem informasi (SI) telah menjadi istilah “keren” dan
populer saat ini. Namun, para pemilik usaha yang masih awam terhadap SI mungkin
masih belum mengetahui bagaimana kegunaan SI dalam bisnis mereka. Tentu saja
sistem informasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah sistem informasi
berbasis komputer. Berikut beberapa fungsi yang bisa dilakukan dengan
menggunakan sistem informasi dalam proses bisnis:
1. Pemrosesan Transaksi
Sebuah
toko atau swalayan menjual ratusan jenis barang (item). Toko/swalayan
tersebut melayani banyak pembeli tiap harinya sehingga jumlah transaksinya juga
banyak. Bayangkan jika pemrosesan transaksi (perhitungan harga) dilakukan
secara manual oleh penjual, tentu saja hal tersebut akan memakan waktu yang
lama dan peluang terjadinya kesalahan juga cukup besar. Waktu pemrosesan
transaksi yang lama dan kesalahan dalam perhitungan harga bisa membuat
pelanggan lari ke pes.
Contoh Point of Sales
Kebanyakan toko dan
swalayan saat ini telah memiliki mesin kasir untuk memproses transaksi
penjualan. Mesin kasir tersebut umumnya terdiri dari barcode scanner
untuk input barang, keyboard, CPU, monitor (ukurannya biasanya lebih
kecil dibanding monitor komputer pada umumnya), printer untuk mencetak
struk, dan juga perangkat lunak (software) untuk memproses transaksi.
Daftar harga setiap barang telah tersimpan dalam basisdata dan dapat diperbarui
(update) secara real-time. Perangkat lunak dalam mesin kasir
telah diprogram untuk menerima input barcode dari barcode scanner
atau kode barang dari keyboard lalu menentukan harga barang tersebut
berdasarkan daftar harga pada basisdata. Selanjutnya, perangkat lunak tersebut
akan mengalikan harga barang tersebut dengan jumlah pembeliannya dan kemudian
akan menghitung total harga penjualan. Setelah pembeli melakukan pembayaran
maka struk penjualan akan dicetak dengan printer.
Sistem yang dideskripsikan
tadi dikenal dengan istilah Point of Sales (POS). Penggunaan POS tentu
saja akan mempercepat pemrosesan transaksi dan meminimalkan peluang terjadinya
kesalahan dalam perhitungan harga. Selain transaksi penjualan, tentu saja masih
banyak terdapat jenis transaksi yang dapat dimudahkan pemrosesannya dengan
teknologi informasi seperti transaksi pembelian, pembayaran hutang, pemberian
piutang, dan sebagainya.
2. Pengawasan
Masih
menggunakan ilustrasi toko/swalayan di atas, penggunaan POS juga memungkinkan
pemilik usaha untuk mengawasi kinerja pegawainya (terutama kasir). Pemilik
usaha dapat mengetahui berapa jumlah uang dan barang yang seharusnya ada saat
ini untuk dicocokkan dengan jumlah uang/barang sesungguhnya. Hal tersebut dapat
dilakukan karena setiap transaksi yang diproses oleh POS akan tersimpan dalam
basisdata. Demikian pula halnya dengan sistem informasi berbasis komputer selain
POS, pengawasan dapat dilakukan karena setiap transaksi tersimpan dalam
basisdata.
3. Pengingat
Sistem
informasi berbasis komputer juga dapat digunakan untuk mengingatkan Anda
terhadap tagihan yang harus dibayar besok atau jumlah piutang yang belum ditagih.
Hal ini dapat dilakukan karena sistem akan menyimpan tagihan hutang atau
piutang dalam basisdata dan akan melakukan pengecekan secara otomatis dan
periodik apakah batas waktu tagihan sudah hampir terlewati atau belum.
Keunggulan dari fungsi pengingat yang dimiliki oleh sistem informasi berbasis
komputer adalah fungsi tersebut dijalankan secara otomatis tanpa pengguna harus
mengecek sendiri.
4. Penggalian Informasi
Dengan
disimpannya setiap transaksi dalam basisdata, maka kita dapat menggali informasi
dari basisdata transaksi tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Baik laporan
detail maupun laporan rekap penjualan harian dapat dihasilkan dari basisdata
tersebut. Beberapa informasi lain yang sering dibutuhkan oleh pelaku usaha
toko/swalayan adalah barang apa saja yang tingkat perputarannya tinggi, stok
barang, jumlah hutang dan piutang, serta masih banyak lagi informasi menarik
yang dapat diperoleh dari basisdata transaksi. Format laporan juga bisa
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau bahkan animasi. Informasi-informasi
tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
Keunggulan utama dari
sistem informasi berbasis komputer adalah sifatnya yang online dan real-time.
Laporan dapat dihasilkan langsung dari basisdata transaksi sehingga mencermikan
kondisi terkini dari operasional bisnis. Semua transaksi juga tercatat dalam
bentuk softcopy sehingga dapat ditelusuri secara mudah. Meskipun
demikian penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk bisnis bukannya
tanpa resiko. Resiko-resiko tersebut akan saya bahas dalam tulisan saya
selanjutnya.
Cerita Sukses Karena Pemanfaatan TI
- Baru 3% UMKM yang Manfaatkan TI
Jakarta -
Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dipercaya sebagai salah satu
pilar penting pada perekonomian Indonesia. UMKM telah terbukti sebagai unit
bisnis yang kokoh dan mandiri serta mampu tumbuh berkembang, bahkan di saat
krisis. Menurut data dari Badan Statistik Nasional, jumlah UMKM yang tersebar
di seluruh Indonesia mencapai angka 52,7 juta. Tetapi dari jumlah sebesar itu,
ternyata masih sangat sedikit yang memanfaatkan teknologi informasi.
"Penggunaan IT base untuk transaksi bisnis masih sangat terbatas. Diperkirakan baru 3% UMKM yang telah memanfaatkan teknologi informasi," ungkap Choirul Jamhari, Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementrian Koperasi dan UKM disela-sela peluncuran AHA Office-in-a-Box di Gedung Smesco, Jakarta (8/3/2011). Menurutnya, pemanfaatan teknologi di sektor UMKM di Indonesia sangat bervariasi. Ada kisah sukses UMKM yang memanfaatkan TI hingga produknya ekspor ke manca negara. Tetapi ada juga yang teknologi saja belum kenal.
Padahal salah satu tantangan yang dihadapi UMKM beberapa tahun belakangan ini adalah keterbatasan akses terhadap sumber daya produktif, termasuk teknologi, sarana pemasaran dan informasi pasar. "Pelaku UMKM kita itu sifatnya praktis dan pragmatis. Mereka kalkulatif. Jadi selama mendapat reward enunjukkan keuntungan apa saja yang bakal diraih jika menggunakan layanannya. Selain itu, harga yang terjangkau dan kemudahan dalam pengaplikasian teknologi menjadi nilai tambah. atau hasil yang sesuai, UMKM sangat mudah untuk menggunakan teknologi," ujarnya. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan teknologi jika ingin menggaet sektor UMKM.
"Penggunaan IT base untuk transaksi bisnis masih sangat terbatas. Diperkirakan baru 3% UMKM yang telah memanfaatkan teknologi informasi," ungkap Choirul Jamhari, Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementrian Koperasi dan UKM disela-sela peluncuran AHA Office-in-a-Box di Gedung Smesco, Jakarta (8/3/2011). Menurutnya, pemanfaatan teknologi di sektor UMKM di Indonesia sangat bervariasi. Ada kisah sukses UMKM yang memanfaatkan TI hingga produknya ekspor ke manca negara. Tetapi ada juga yang teknologi saja belum kenal.
Padahal salah satu tantangan yang dihadapi UMKM beberapa tahun belakangan ini adalah keterbatasan akses terhadap sumber daya produktif, termasuk teknologi, sarana pemasaran dan informasi pasar. "Pelaku UMKM kita itu sifatnya praktis dan pragmatis. Mereka kalkulatif. Jadi selama mendapat reward enunjukkan keuntungan apa saja yang bakal diraih jika menggunakan layanannya. Selain itu, harga yang terjangkau dan kemudahan dalam pengaplikasian teknologi menjadi nilai tambah. atau hasil yang sesuai, UMKM sangat mudah untuk menggunakan teknologi," ujarnya. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan teknologi jika ingin menggaet sektor UMKM.
Cerita Sukses Pemanfaatan
IT pada PON XVI 2004
Meyer
SilabanPraktisi IT dan Telekomunikasi Palembang
MEDIA
center sesuai namanya adalah pusat informasi yang dapat dimanfaatkan berbagai
media untuk mengetahui jadwal pertandingan, hasil pertandingan, perolehan
medali, pernak-pernik kegiatan, dan informasi lainnya. Berbicara tentang media
center, berarti kita membayangkan tempat semua informasi bisa didapat dan
diakses di samping sebagai tempat para wartawan mendistribusikan liputannya.PON
merupakan even olahraga terbesar di negeri ini. Adalah wajar, persepsi yang
mengatakan kesuksesan pengelolaan media center merupakan cerminan kesuksesan
even PON itu sendiri. Tidak semua orang bisa menonton pertandingan yang
berlangsung, masyarakat akan menyaksikannya melalui liputan, tulisan, dan
ucapan para wartawan yang bergelut di media center.
Media center PON XVI 2004 di Palembang akan berbeda dengan penyelenggaraan PON sebelumnya seperti di Surabaya, hal ini disebabkan venues yang akan digunakan tidak berada pada satu kota dan kota satelitnya tetapi mencakup daerah yang tersebar bahkan sampai di Propinsi Bangka Belitung untuk cabang olahraga Layar dan Selam Oba & Fin di Pantai Tanjung Kelian Mentok. Namun dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi hal ini diharapkan tidak menjadi kendala, semua komunikasi data dan informasi penyelenggaraan PON XVI Sumsel 2004 harus tetap berlangsung on line dan real time.Mengapa media center begitu penting dan dianggap sebagai cerminan kesuksesan sebuah even, seperti PON XVI Sumsel 2004? Hal ini bisa terjawab dengan melihat fungsi atau pemanfaatan media center, seperti:a.Jadwal Pertandingan yang ter-update setiap saat sesuai dengan kondisi real di lapangan (venuesesesese), update data bisa dilakukan dari lokasi pertandingan maupun dari pusat data.b.Monitoring Venues (Mengetahui kondisi yang sedang terjadi di semua lapangan pertandingan) secara real time.c.Hasil pertandingan dan perolehan medali secara real time, baik berupa data teks, voice maupun video streamlining.d.Informasi pertandingan dan lainnya melalui media internet yang proses update datanya bisa dilakukan dari masing-masing venues.e.Suasana dan hasil pertandingan disuatu venuesesesese dapat diketahui dan dipantau dari venues lain.f.Liputan TV, radio dan media lain dapat diakses dari Media Center.g.Pusat informasi melalui telepon dengan adanya Call Center di dalam area Media Center.Infrastruktur dan fasilitas yang tersedia di Media Center PON XVI Palembang, di antaranya :a.Server berkemampuan maksimum yang mampu mentransmisikan data berupa video/audio dan penyimpanan data pertandingan dan informasi lainnyab.Fasilitas komputer untuk banyak pengguna yang terhubung dengan intranet PON serta internet untuk mengakses informasi maupun untuk mengirim informasi.c.Ruangan konferensi pers yang dilengkapi screen dan infocus serta komputer yang terhubung dengan server.d.Lobi dilengkapi mega screen sebagai layar utama dan beberapa screen biasa yang bisa menampilkan suasana (video) dan informasi (data teks) terbaru dari venuesesesess.e.Fasilitas Wartel, Warnet, Telepon Umum, fotokopi/percetakan dan cuci cetak foto.f.Pelayanan informasi kehumasan dan call center/help desk.g.Fasilitas siaran langsung (live) TV dan Radio.Untuk mendukung terselenggaranya Media Center dengan informasi dan fasilitas akses seperti disebutkan di atas, dibutuhkan berbagai infrastruktur pendukung, baik yang berupa penyediaan layanan komunikasi dan sistem informasi secara total solution dalam bentuk:a.Fasilitas komunikasi voice, fax, data, dan videob.Database pertandingan, hasil pertandingan, perolehan medali, histori (catatan pertandingan pada PON sebelumnya), data atlet (CV) dan informasi lainnyac.Aplikasi Sistem Informasi (berbasis web)d.Jaringan Akses ke lokasi pertandingan di dalam Kota Palembange.Jaringan akses ke lokasi pertandingan di luar kota Palembangf.Jaringan akses (termasuk satelit) untuk keperluan TV dan radiog.Akses InternetUntuk mendukung reliability dan availability infrastruktur selama penyelenggaraan kegiatan PON XVI Sumsel 2004, infrastruktur yang didesain sebaiknya dilengkapi dengan sistem yang memiliki contingency dan redundancy terhadap kemungkinan terjadinya gangguan pada sistem telekomunikasi dan informasi yang digunakan.1. Dari rencana pengembangan PT Telkom, teknologi yang akan diterapkan adalah Broadband Wireless Access (BWA, melayani data, voice dan fax); untuk semua venues dan sarana akomodasi yang ada di Palembang Area. BWA yang akan dibangun terdiri atas 2 BTS dan 39 Subscriber Unit untuk mengcover 45 lokasi, karena adanya venuesesesese dalam satu gedung/area sehingga hanya membutuhkan 1 Subscriber Unit (Penggabungan). Dengan pemanfaatan teknologi ini PT Telkom tidak perlu menarik jaringan kabel.Teknologi BWA, menurut penulis, sangat tepat digunakan pada PON XVI Sumsel 2004. BWA bersifat modular, scalable, plug & play dan memiliki pita (BW) yang lebar, sehingga mudah dipindahkan dan mudah juga dalam pemasangannya. BWA bisa digunakan point to point serta point to multi-point, support data, fax, dan voice. Penomoran telepon dan faks juga ikut pada penomoran Telkom, karena teknologinya support dengan sentral yang dimiliki PT Telkom.Teknologi BWA ini sudah teruji pada saat peresmian Gelora Sriwijaya oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 26 Juni 2004 dengan kualitas sangat baik, dimana RRI siaran langsung memanfaatkan line telepon keluaran BWA dan akses internet di media center yang digunakan para wartawan juga memanfaatkan teknologi ini.2. Untuk semua venues dan sarana akomodasi yang ada di luar Palembang area, terdiri fixed line untuk area yang sudah tergelar kabel Telkom dan Radio Single Channel daerah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi seperti Teluk Gelam (renang + ski), Pantai Tanjung Kelian Mentok (layar dan selam Oba & Fin), Gunung Dempo Pagaralam (Mountain bike), lapangan terbang Sekayu/Pendopo (terbang layang) dan lain-lain.3. Sedangkan untuk keperluan operasional petugas serta untuk contingency dan redundancy akan digunakan Flexi yang juga merupakan fastel resmi PON XVI Sumsel 2004.4. Di samping teknologi di atas perlu juga disiapkan telepon satelit untuk venues yang bergerak seperti terbang layang dan balap sepeda jalan raya. Dukungan ORARI akan sangat besar manfaatnya, terutama jika di koordinir dengan baik.Kita berharap penyediaan media center PON XVI Sumsel 2004 tidak menjadi batu sandungan dari sukses penyelenggaraan PON itu sendiri. Pembangunan Main media center di Gedung Science Center Jakabaring bisa berlangsung tepat waktu, instalasi perangkat dan sistem informasi tidak mengalami kendala. Sukses media center, sukses juga penyelenggaraan PON XVI Sumsel 2004.